Krisis nuklir pascaledakan di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang, menebarkan kepanikan mengenai ekspos radiasi. Berikut cara mengurangi dampaknya, meski tak bisa 100% mencegah ekspos radiasi.
Hal pertama yang diimbau kepada warga yang berdomisili pada radius 30 km adalah menutup pintu dan jendela. Mereka juga diimbau untuk mematikan pendingin ruangan atau AC dan ventilasi.
Hal pertama yang diimbau kepada warga yang berdomisili pada radius 30 km adalah menutup pintu dan jendela. Mereka juga diimbau untuk mematikan pendingin ruangan atau AC dan ventilasi.
Substansi radioaktif dari PLTN mengandung iodin, yang biasa digunakan sebagai obat antiradiasi, serta gas-gas langka. Untuk mencegah eksposur di dalam ruangan, seluruh pintu dan jendela ditutup serta mematikan segala bentuk ventilasi.
Saat di luar ruangan, sebaiknya mengenakan masker untuk menutup mulut dan hidung. Yakni berupa kain, handuk atau saputangan basah, guna mencegah terhirupnya substansi radioaktif. Kulit juga sebaiknya diupayakan sesedikit mungkin terekspos udara.
Harus ada sejumlah peraturan yang dilakukan agar bisa mencegah eksposur internal melalui pernapasan atau konsumsi makanan. Jika substansi radioaktif terakumulasi, tubuh manusia bisa terpengaruh dalam jangka panjang.
http://asaborneo.blogspot.com/2011/03/bagaimana-cara-mengatasi-radiasi-nuklir.html