Kali ini saya ingin share soal cybersquatting (domain squatting) sebagai sebuah pelanggaran di internet. Sebab hal ini erat berhubungan dengan penerapan strategi branding bagi diri anda.
Sekedar sebagai contoh, pertama kali waktu saya dengar nama domain kurtubi.com bayangan awal saya langsung mengarah ke pakar perminyakan Pak Kurtubi sebagai pemilik domainnya. Namun ternyata nama domain ini milik Mas Muhammad Kurtubi.
So?
Jelas di sini Mas Kurtubi berhak atas nama domain tersebut. Sebab nama beliau memang mengandung kata Kurtubi. Tidak ada yang perlu dipersoalkan.
Kira-kira serupa dengan kasus yang sempat mencuat beberapa waktu lalu yang menimpa Mas Sony AK yang sempat dipermasalahkan oleh Sony Corporation gara-gara memiliki nama domain mengandung kata “Sony”. Padahal Mas Sony sejak lahir sudah diberi nama demikian oleh orangtuanya, sehingga tentunya juga berhak memakai nama domain yang mengandung namanya itu.
Sementara, yang dimaksud cybersquat sendiri adalah menggunakan nama domain yang bukan haknya untuk tujuan tidak baik. Penyerobotan nama domain ini baru bisa ditetapkan jika memenuhi kriteria:
- nama domain yang didaftarkan identik atau mirip dengan merek dagang (trademark) milik orang lain.
- jika pemilik domain tidak punya hak atau kepentingan logis memiliki sebuah nama domain;
- nama domain yang didaftarkan digunakan untuk maksud buruk.
Lalu, kaitannya dengan personal branding?
Jelas, siapapun anda, jika anda sadar bahwa branding adalah hal penting, maka wajib hukumnya untuk memiliki nama domain anda sendiri. Sebab dengan sejak dini anda memiliki nama domain anda sendiri, itu akan menghindari terjadinya kasus cybersquat seperti saya jelaskan di atas.
Hal paling dasar mulai melakukan personal branding adalah dengan memiliki domain nama anda sendiri. Sebab jika tidak, kalau sudah keduluan pihak lain, jangan marah. Sebab selama ada alasan logis dan tidak ada maksud buruk seseorang memiliki sebuah nama domain, tidak ada hak bagi pihak lain untuk mengambil alih.
Karena dalam urusan domain berlaku hukum “siapa cepat dia dapat”. Dia yang pertama kali mendaftarkan, dia berhak menggunakan. Dan tidak ada nama domain yang sama persis di dunia ini.
Manfaat punya domain sendiri jelas meningkatkan personal branding anda. Sejak Mas Kurtubi punya domain kurtubi.com tersebut, kini top of mind dalam benak saya kalau mendengar kata Kurtubi mulai imbang antara Mas Kurtubi dengan Pak Kurtubi.
Pernah saya beritakan juga di facebook jokosusilo, Carlos Slim, orang terkaya di dunia itu pun kurang sigap dalam mengelola brandingnya di internet, sampai domainnya diserobot orang lain. Beruntung kasusnya bisa digolongkan cybersquat sehingga domain carlosslim.com bisa diambil alih.
Sejumlah kasus lain yang sempat mengemuka seperti yang juga pernah dialami Madonna yang akhirnya mendapatkan domain madonna.com, Tom Cruise dengan domain tomcruise.com, Jennifer Lopez dengan domain jenniferlopez.org dan jenniferlopez.net, atau Wayne Rooney yang bermasalah dengan nama domain waynerooney.com dan WayneRooney.co.uk. Francesco Totti, Ronaldo, dan Ronaldinho juga sempat mengalami kasus yang sama.
Oleh karenanya, walaupun anda merasa bukan seleb atau orang terkenal, sangat saya anjurkan jika anda memiliki nama domain anda sendiri. Sebab itu lebih baik dan bermanfaat besar buat anda.
Bila perlu, kalau anda punya saudara, teman, atau siapapun yang dianggap penting memiliki nama domainnya sendiri, anda bisa jadikan nama domainnya itu sebagai hadiah bagi mereka. Selain mengurangi kemungkinan terjadinya kasus cybersquat, ini juga akan membuat masyarakat kita lebih sadar betapa pentingnya branding di era internet saat ini.
Bagaimana? Ada pendapat?http://www.jokosusilo.com/2010/07/14/cybersquat-domain-squat-pelanggaran-nama-domain/